BULETIN EPIDEMIOLOGI PUSKESMAS SEDAYU II

BULAN OKTOBER 2023

( Minggu 40 s/d 44 )

 

KASUS BARU MINGGUAN SKDR 

SKDR merupakan suatu sistem yang digunakan untuk memantau perkembangan suatu penyakit menular potensi KLB/wabah dari waktu ke waktu dan dapat memberikan sinyal peringatan (alert) kepada petugas bila angka kejadian kasus telah melebihi ambang batas, sehingga mendorong adanya respons terhadap sinyal tersebut. Sedangkan penyakit yang dipantau berjumlah 23 dengan pelaporan lewat aplikasi Whatsapp perminggu atau sering disebut kalender epidemiologi. Ke 23 penyakit tersebut yaitu :

KODEDIAGNOSA PENYAKIT
ADiare akut
BMalaria konfirmasi
CSuspek Demam Berdarah
DPneumonia
EDiare berdarah atau disentri
FTersangka demam Tifoid
GSidrom Jaundice akut
HTersangka Chikungunya
JTersangka Flu burung pd manusia
KTersangka Campak
LTersangka Dfiteri
MTersangka Pertusis
NAFP (lumpuh layuh mendadak)
PKasus GHPR
QTersangka Antraks
RTersangka Leptospirosis
STersangka Kolera
TKlater peny yg tidak lazim
UTersangka meningitis/Ensfalitis
VTersangka tetanus Neonatorum
WTersangka tetanus
YILI(Influenza like illness)
ZTersangka HFMD (hand,foot,mouth disease)
XJumlah Kunjungan

    Dari grafik tersebut nampak bahwa selalu ada kasus diare akut dari minggu ke minggu. Dari minggu ke 35 sampai minggu ke 44, paling banyak pada minggu ke 41 dan ke 42 sebanyak 9 kasus. Kasus tertinggi menurun dari periode bulan lalu yaitu 10 kasus. Sedangkan untuk kasus demam tifoid, mulai dari minggu ke 41 sampai minggu ke 44 terdapat kasus 1 kasus dengan tidak ada hubungan epidemiologi. Untuk kasus pneumonia kasusnya tidak selalu ada. Untuk periode ini terdapat 2 kasus pada minggu ke 41.

 

SURVEILANS PD3I

PD3I singkatan dari Penyakti yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi. PD3I ini juga termasuk dalam daftar penyakit yang diamati dengan SKDR. Pada periode bulan November 2023 ( Minggu ke 40 s/d 44 ) terdapat 1 kasus suspek campak dengan hasil negatif dari konfirmasi laboratorium. Suspek campak tersebut sudah dilakukan penyelidikan epidemiologi

 

ANALISA PENYAKIT ZOONOSIS DAN VECTOR BORNE DISEASE

Penyakit zoonosis adalah penyakit yang disebabkan oleh agen infeksius (virus, bakteri, parasit, jamur) yang dapat ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan, kontak dengan produk hewan, atau melalui vektor, yaitu hewan atau arthropoda yang dapat membawa agen infeksius. Berikut adalah beberapa contoh penyakit zoonosis dan vector borne disease:

  1. Penyakit zoonosis: rabies, antraks, brucellosis, demam berdarah dengue, malaria, chikungunya, leptospirosis, dan HIV/AIDS.
  2. Vector borne disease: malaria, chikungunya, demam berdarah dengue, leptospirosis, filariasis, dan leishmaniasis.

Pada periode ini tidak terdapat kasus kasus yang berhubungan dengan penyakit zoonosis dan vector borne disease.

 

KASUS ALERT SKDR

Untuk pada kasus yang perlu dijadikan sebagai kewaspadaan adalah HMFD dan terduga campak. Kasus HMFD perlu menjadi kewaspadaan karena di 3 minggu sebelumnya tidak terdapat kasus tersebut. Kedua kasus sudah ditangani sehingga tidak menyebabkan peningkatan kejadian kasus kasus tersebut. 

Sedangkan untuk kasus terduga campak juga di lakukan penyelidikan epidemiologi dan pemeriksaan sampel darah. Hasil pengecekan lewat Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta dengan hasil negatif. Dan kasus ini tidak terdapat kasus lainnya yang ditemukan atau dilaporkan.

 

DATA LAIN

Berikut adalah 10 besar penyakit di Puskesmas Sedayu II selama minggu ke 40 sampai dengan 44 ( bulan September ) tahun 2023 :

No

ICD 10

Diagnosis

Jumlah

1. 

I10

Essential (primary) hypertension

648

2. 

J00

Acute nasopharyngitis [common cold]

374

3.

E11

Non-insulin-dependent diabetes mellitus

267

4.

K30

Dyspepsia

213

5.

M79.1

Myalgia

161

6.

J02

Acute Pharyngits

141

7.

G44

Other headache syndromes

136

8.

M54.5

Low Back Pain

109

9.

F20

Schizophrenia

88

10.

R50

Fever of other and unknown origin

88